Kenapa Saya Memilih CodeIgniter daripada Laravel?

Kenapa Saya Memilih CodeIgniter daripada Laravel?

Ada banyak sekali alasan.

Dan semuanya saya bahas di sini.

Artikel ini saya tujukan untuk Anda yang masih pemula dan bingung mau pilih framework yang mana.

Untuk saat ini saya rasa codeigniter tetap menjadi salah satu framework yang saya gunakan dalam project-project yang ada.

Perbandingan kedua framework yang sangat banyak orang bahas ini kini masuk ke areablogger. Melalui perspektif saya sendiri, inilah ulasan areablogger terhadap alasan kenapa saya memilih codeigniter daripada laravel.

Pengertian dan Sejarah CodeIgniter

Kenapa Saya Memilih CodeIgniter daripada Laravel?
Gambar oleh phphostingindonesia.com

Codeigniter adalah salah satu framework PHP legendaris yang masih ada dan populer sampai sekarang.

Keunggunlannya, CodeIgniter adalah salah satu framework PHP yang cepat, kecil, efisien dan dengan jejak footprint yang kecil.

Kelahiran codeigniter adalah bermula dari ‘kegalauan’ Rick Ellis atas banyaknya kode PHP yang harus di tulis ketika membangun salah satu CMS kesayangannya, Expression Engine.

Rick Ellis ingin mempermudah penulisan kode-kode program PHP dan membuatnya lebih singkat dan cepat. Setelah berpikir secara matang, akhirnya Rick Ellis mengambil inisiatif dengan membuat sendiri ‘kode singkat / shortcode’ dari fungsi-fungsi yang ada di PHP.

Pembuatan ‘shortcode’ tersebut membuatnya mampu membangun Expression Engine dengan sangat bagus, efisien dan cepat. Selain itu, performanya juga sangat bagus sekali.

Setelah tidak berapa lama, Rick Ellis melalui situsnya ellislab.com membagikan ‘shortcode’ yang dibuat sendiri itu untuk digunakan oleh developer lainnya.

Tujuannya yaitu membantu developer lain dalam menangani masalah dalam membangun situs PHP seperti dirinya. Harapan Rick Ellis itu akhirnya berbuah manis, ‘shortcode’ nya menjadi framework yang terkenal.

Banyak developer turun tangan membantu perkembangan CodeIgniter dan puncaknya, CI menjadi framework terpopuler tahun 2006.

Beberapa tahun setelah kepopuleran codeigniter, banyak framework lain bermunculan. Salah satu yang kini menjadi pesaing berat CI yaitu Laravel. Banyak developer berpindah ke Laravel karena Rick Ellis menghentikan pengembangan CI.

Tapi jangan takut karena sekarang CodeIgniter di ambil alih oleh British Columbia Institute of Technology dalam pengembangannya. Dengan demikian maka pengembangan CodeIgniter akan terus berlanjut.

CodeIgniter versi terbaru saat tulisan ini dibuat yaitu 3.1.3. Versi 4 sedang juga telah di rilis versi beta nya, namun belum di rekomendasikan untuk di gunakan pada website publik. Sebab, masih dalam tahap pengembangan (beta) sehingga masih kemungkinan besar mempunyai bug-bug yang bisa membahayakan website.

Kelebihan Codeigniter

Setiap manusia punya kekurangan dan kelebihan tersendiri. Hal ini juga terjadi pada framework PHP yang beredar. Pada CodeIgniter ini ada berbagai kelebihannya yaitu:

Small Footprint

Framework CodeIgniter punya jejak kaki yang sedikit dan bahkan sangat kecil. Hal ini tentu sangat bagus sekali karena ‘jejak kaki’ pada website terkadang bisa sangat membahayakan website tersebut.

Salah satu contoh saja, pada situs wordpress kita bisa dengan mudah mengetahui ‘jejak kaki’ nya dengan melihat meta Generator saja. Dengan mengetahui jejak kaki situs, contoh wordpress, maka ketika ditemukan bug pada wordpress, kita akan dengan mudah menemukan ‘mangsa-mangsa’ yang memakai wordpress.

Hal ini di antisipasi oleh CodeIgniter dengan meminimalkan jejak framework yang di gunakan. Hal ini bertujuan agar orang tidak mengetahui framework / dapur pacu apa yang digunakan suatu situs. Dengan tidak mengetahuinya, ketika suatu saat codeigniter di temukan bug, maka orang akan susah menemukan mangsa-mangsa yang menggunakan codeigniter.

Baca juga: Bagaimana Cara Belajar PHP yang Paling Cepat dan Efisien.

Performa Tercepat

Mencari framework yang tidak mengorbakan sumber daya pada server Anda? maka CodeIgniter adalah solusinya. Dengan menggunakan shared hosting sekalipun, Anda bisa dengan cepat dan mudah membangun situs menggunakan CI.
Performa Tercepat

Dokumentasi yang Baik

Bagi developer PHP di indonesia tentu sangat bersyukur menggunakan codeigniter ini. Sebab, dokumentasi penggunaan framework ini cenderung lebih banyak daripada framework lainnya di Indonesia.

Salah satu situs yang banyak mengajarkan tutorial ‘oprek’ codeigniter yaitu http://mbahcoding.com/. Situs ini juga saya rekomen bagi Anda yang sedang mencari referensi bacaan seputar codeigniter. Tidak lupa situs dokumentasi berbahasa inggris resmi ada di alamat https://codeigniter.com/docs.

Tanpa Template Engine

Template Engine merupakan salah satu sistem pembuatan website yang menggunakan syntax / cara penulisan khusus. Template engine digunakan untuk membangun template / tampilan situs agar tampak lebih bagus. Sayangnya, penggunaan template engine memberatkan server karena syntax PHP harus di ‘parse’ dahulu sebelum di proses lagi.

Pada Laravel, Template Enginenya bernama Blade dan dikatakan merupakan salah satu kelebihan luar biasa pada Laravel. Tentu bagi pengguna Laravel akan menikmati menggunakan fitur ini.

Bagaimana dengan CodeIgniter? Tanpa Template Engine artinya CodeIgniter tidak berusaha membuat Anda mempelajari ‘bahasa’ baru lebih banyak. Apa yang telah Anda ketahui tentang PHP bisa Anda terapkan pada framework ini dengan sangat mudah. Artinya, tanpa template engine, membuat Anda lebih bebas menggunakan kekuatan dari PHP, bukan mengekang Anda dengan ‘syntax-syntax’ baru.

Kenapa Saya Memilih CodeIgniter daripada Laravel?

Alasan saya memilih codeigniter adalah karena saya mau menjadi programmer PHP. Tidak ada ketertarikan untuk menjadi PHP artisan.

Seperti yang kita ketahui, pengguna Laravel cenderung di panggil PHP Artisan. Apa itu PHP Artisan? Artisnya PHP?

Sebenarnya alasan utama saya menggunakan CodeIgniter adalah karena penggunaannya lebih mudah, cepat dan dengan konfigurasi yang minimal. Selain itu, CodeIgniter juga sangat minimal dalam ‘memakan’ resource hosting. Bandingkan dengan framework Laravel yang cenderung ‘resource killer’.

Clean Code, Pentingkah?

Clean Code, Pentingkah?
Clean code pada Laravel dikatakan adalah salah satu kelebihan yang paling tampak dari Laravel. Hal itulah yang juga dikatakan sebagai ‘seni’ dalam menulis kode PHP. Tetapi, apakah hal itu sangat penting?

Sebenarnya kode yang bersih memang sangat diperlukan agar memudahkan pemeliharaan pada aplikasi web yang di buat. Namun tanpa menggunakan Laravel, pengembang CI / PHP native juga bisa membuat clean code. Hal yang terpenting dari clean code ini adalah agar mudah di baca kembali oleh orang lain.

Menggunakan komentar dalam PHP, baik itu tanpa framework atau dengan framework adalah sebuah keharusan! Ketika Anda menulis kode maka sempatkan selalu menulis fungsi dari kode tersebut dengan membuat komentar. Dengan demikian, apabila terjadi permasalahan, maka Anda akan dengan mudah bisa menemukannya. Sehingga menurut saya tidaklah terlalu penting memikirkan harus clean code atau tidak.

Kesimpulan Kenapa Saya Memilih CodeIgniter daripada Laravel?

Tulisan Kenapa Saya Memilih CodeIgniter daripada Laravel? ini adalah berdasar pengalaman saya dalam menggunakan kedua framework ini. Memang bisa di akui bahwa Laravel termasuk salah satu framework yang bagus.

Namun, untuk menggunakan Laravel harus melakukan konfigurasi yang cenderung ribet. Selain itu penulisan kode PHP harus menyesuaikan dengan cara ‘PHP artisan’. Saya akhirnya merasa itu semua membebani dan menghabiskan waktu saya.

Saya hampir bingung ketika menggunakan template engine di Laravel, karena bahasa PHP yang saya pelajari kok rasanya tidak bisa di pakai di sini. Saya pernah memulai satu project dengan Laravel dan akhirnya drop sampai setengah jalan. Alasannya karena saya tidak punya waktu mempelajari cara menjadi ‘seniman PHP’, karena saya hanya Programmer PHP !!

CodeIgniter adalah jawabannya ketika waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dan tidak perlu banyak perubahan dalam penulisan kode. Dengan konsep MVC serta routing yang handal, CodeIgniter adalah kesayanganku. Sudah ada 4 project berhasil di buat dengan CI ini, 2 diantaranya telah menghasilkan jutaan rupiah.

Update terbaru!

Jika Anda berpikir bahwa codeigniter tidak cocok web besar maka Anda salah besar. Saya berhasil mengetahui bahwa ada situs pengecekan informasi domain yang ramai sekali dan ternyata menggunakan codeigniter sebagai dapur pacunya!

Selain itu saya sendiri berhasil membuat situs berdapur pacu CI yang setiap harinya di kunjungi puluhan ribu pengunjung !! Tidak ada masalah performa sama sekali, walaupun server berkapasitas sumber daya kecil.

Setelah situs ini ramai sebenarnya saya sendiri berpikir akan ganti framework jika ada masalah. Namun sampai sekarang tidak ada masalah sehingga tetap lanjut pakai codeigniter.

Tanggal 01 Juli 2018 : Saya mulai mempelajari Laravel

Ada alasan mengapa saya mulai belajar laravel dan menggunakannya:

Pertama : semakin banyak perusahaan besar yang menggunakan Laravel dalam membangun website mereka. Ketika saya membutuhkan pekerjaan programmer, maka akan lebih mudah melamar.

Kedua : laravel mengalami peningkatan fitur serta keamanan.

Ketiga : saya membutuhkan beberapa fitur dari laravel yang tidak ada di codeigniter yaitu migrate dan seeds untuk mempercepat dalam mengolah data di database.

Keempat : saya membutuhkan bootstrap untuk mempercepat pengembangan design website (walaupun bootstrap juga bisa di pakai di codeigniter.)

Kelima : Ini yang paling krusial membuat saya “dipaksa” belajar laravel, yaitu saya mendapatkan project pengembangan sebuah website startup senilai Rp 200 juta. Pengembangan bersama tim, dimana framework yang diinginkan ownernya adalah Laravel!

Walaupun saya sedang belajar dan mengembangkan situs dengan bantuan laravel, tetap saja kesayangan saya tetaplah codeigniter.

Bagaimana dengan Anda, masih codeigniter atau mau berpindah ke laravel?

Atau keduanya?

24 pemikiran pada “Kenapa Saya Memilih CodeIgniter daripada Laravel?”

  1. Mantap gan, sy jg lebih suka codeigniter. Programmer php, bukan seniman php.

    Sip gan,, salam programmer PHP! 😀

  2. CodeIgniter memang cepat, karena memanfaatkan banyak fungsi PHP asli daripada membuat ulang sendiri dalam berbagai class yang gendut dan depedency yang sangat banyak. Saya pikir performa adalah yang utama, karena itu saya pilih CodeIgniter seperti pilihan bang Admin. Selain itu CodeIgniter mudah dipelajari dan dikembangkan. Sedangkan framework lain belajarnya butuh waktu banyak. Seharusnya framework membuat programmer menjadi lebih produktif, bukan habis waktu untuk belajar hal baru yang sebenarnya tidak menjadi keharusan. Salam sukses.

    Iya gan, saya pernah menemui salah satu situs berita yang menggunakan laravel dan ternyata halamannya banyak yang error. Errornya juga lama sekali baru di perbaiki. Oleh karena itu saya masih memilih CI saja karena lebih gampang dipelajari dan aman.

  3. iyaalahh gan ci emang bagus mudah di mengerti cepat lagi, tapi gan laravel lebih jauh bagusnya lagi dari ci :D, kalo menurut saya sihh agan emang belum aja dapetin wownya dari laravel, trus sistem templatingnya itu sangat luar biasa, cobalahh gan pelajari lg dengan teliti pelan2 belajarnya, emang pasti pas baru2 megang laravel susah dan aneh kok rasanya, perasaan agan sama kok dengan apa yang saya rasakan dikarnakan saya sudah terbiasa menggunakan syntak ci terus mempelajari laravel dari templatingnya, modelnya, routenya itu emang susah gan migrasinya 😀 wkwkwkwk, TAPI gan kalo agan sudah menguasai laravel tersebut pasti agan bakal berfikir “Haduhhh knapa gk kemarin2 yaa pake laravel” apa lg templatingnya wow bangetlahh, yaa saya sihh gk bermaksud menjelek-jelekan ci menurut saya ci itu sudah sangan bagus tapi laravel jauh dari segalanya dibandingkan ci, yaa itu semua tergantung niat agan untuk belajar aja sihh gan, kalo agan belajarnya lebih sabar dan giat lg pasti bisa kok,
    Tetap semangat ngoding yaa gan

    Laravel bagus gan, tapi perkembangannya cepat sekali sehingga harus terus menyesuaikan. Dan… bukan menjelekkan juga, melainkan keterbatasan waktu. saya tidak punya banyak waktu mau belajar laravel..hahaha..kemudian baru-baru ini situs media besar daerah saya pakai laravel dan down berat situsnya,, nampak semua koding laravelnya..gila ga itu?

  4. jujur kalau disuruh milih saya sendiri lebih prefer laravel, saya suka sama ORM, migration, dan collectionnya laravel, tapi denger2 CI 4 yang mau rilis fiturnya udah mau kayak laravel, ada migration, ada file khusus konfigurasi environment variable / .env di laravel, dan install pake php package manager a.k.a composer, mantep deh

    Laravel memang mantap, tapi kalau dikejar waktu CI boleh juga, apalagi bukan projek besar.

  5. klo gwe alasan kenapa milih CI karena bisa di shared hosting wakakakkakak thats it……awalnya laravel juga oke eh lama kelamaan migrasi aja susah…..sekalian ke phalcon aja klo gitu wakakakkakak tapi oke sih laravel juga….cuma itu tadi alasan kenapa gwe pake CI ya karena gampang pindah2 dan yang jelas di shared hosting jalan tanpa harus install dulu wakakkakaka

    nice share. Sedikit berbagai cerita : saya selalu pakai CI saja karena lebih enak di oprek. Laravel memang tangguh tapi belum cocok karena saya masih pakai utk proyek kecil kalau besar kemungkinan baru mau pakai lara.hehehe..

  6. saya lebih memilih cideigniter, karena pertamakali mengenalnya dan mencoba untuk menggunakan langsung mudah di pahami, untuk instalasinya sendiri bisa langsung copas ke localhost tidak memerlukan bantuan composer serperti laravel. Namun untuk menambah pengetahuan, tidak salahnya juga belajar laravel.

    Iya gan 🙂 terima kasih sharingnya.

  7. [OOT] Kalo saya mending cms.. haha.. 😀 😀 lebih cepet.. dan masalah security udah ditanggung sama yang punya.. example wordpress..

    Kata orang pake cms itu kagak ngoding.. mending pake framework.. salah besar itu -_- meskipun merasa tersisihkan. tapi nyatanya sekelas situs besar pun pake cms bukan framework.. Just comment.

    Kalo yang simple aja udah bisa jadiin ladang proyek, kenapa harus cari yang susah,, 😀 hanya pendapat..

    Tentu saja benar kalau misalnya keperluannya cuma ngeblog, pilihan tepat adalah CMS khusus ngeblog. Tapi kalau keperluan lain misalnya situs API, tentu sangat tidak efisien menggunakan cms lagi. 🙂

  8. klo boleh tau web apa aja gan yg agan bikin dengan menggunakan framework CI?

    Web untuk melakukan pengecekan skor seo, olshop, web cek resi, cek ongkir, api, dan banyak lagi gan…

  9. Saya lagi memilih yang mau saya pelajari, dipikir2 CI memang bagus. Tapi sayangnya komunitasnya lebih banyak laravel ketimbang CI. Jadi kalo ada kesulitan pasti ada yang ngebantu.

    Benar juga. Laravel kini komunitasnya berkembang pesat, tapi jangan salah. CI, walaupun komunitas sekarang kurang berkembang, tetap lebih enak dipakai karena bahasa PHP murni lebih sering dipakai.

  10. Pertama itu templating ngga wajib dipake, bisa ngga dipake gpp, dan sistemnya dicompile dulu terus disimpen di storage, ngga langsung diserve ke client, jadi ngga menurangi performa

    Sip makasih infonya ya.

  11. CI cocok buat aplikasi skala kecil kalau skalanya udah gede bakalan repot.
    BTW kalau ada yang bilang ci lebih mudah dari laravel pasti belum pernah nyoba bikin projek pake laravel 😀

    Tergantung jenis webnya juga gan.
    Saya ada teman yang kerja di projek besar pakai Laravel, terakhir karena adanya kebijakan membuat fitur Live Data, akhirnya mereka berganti platform ke NodeJS karena based by event-nya mantap banget..

  12. ini kok pakai wordpress bang , aku cek kirain pkai CI , hadehh, bisa lihat karyamu bang ? pakai codeigniter atau laravel ? nanti jangan lupa shatingnya di forumku ya bang di tunggu

    Karyaku yang pakai CI da banyak gan tapi semua punya client gan, gk di kasi izin untuk publikasi 🙂
    Tapi nanti kalau ada waktu saya buat satu web yang pakai CI untuk di share.

  13. Saya juga pengguna CI gan,untuk keperluan website kantor. Karya agan di jual dimana gan, dan gmn cara jualan jasa pembuatan website. Dari dulu saya pengen coba tp gak pede

    Jualan jasa pembuatan website itu bisa via instagram, facebook, ataupun di marketplace seperti OLX (untuk cari yang lokal), tokopedia, bukalapak, dsb.

    Atau bisa juga nawarin jasa sebagai freelancer di situs yang menyediakan jasa pencarian freelancer seperti fastwork.id, dsb.

    Karya saya gak jual dimana-mana. Saya dapat client dari koneksi teman trus buat website sesuai yang mereka mau, trus ya jual ke mereka.

    Oh iya, seperti buat website marketplace khusus jualan jasa pembuatan website bagus juga ya.

  14. owalah php artisan maksudnya “seni dalam php” alias clean code..

    pernah sih belajar laravel, seed migrations, buat semua di lakukan menggunakan CLI composer. ini yang membuat saya bingung ketika coding di beda komputer. masak harus konfigurasi ulang composernya??

    itulah kenapa lebih milih CI ketimbang laravel. CI simpel seperti WordPress. (karena memulai di dunia web developer dari WordPress) bukan CLI composer. wkwkwk

    Hahaha.. cuma dibecandain aja php artisannya.

    Clean code laravel sebenarnya bagus, tapi ketergantungan pada CLI yang bikin “eneg”, trus gw benci sama composer.

    Btw, gw akhirnya resign dari project 200juta laravelnya, gara-gara gak sepemahaman sama tim. Hahaha…

    Sukses selalu gan.

  15. Lah koq pada belum tau migrating di CI, sy udah lama make dan memang sangat berguna, tapi sampe sekarang yg saya rasa kurang laravel masih nanggung, kalo memang ingin setting semua dalam satu bundle jadi semua nya harus dalam 1 bundle ky java, paling saya susah ketika install paket laravel yg sudah mudah make paket tapi ntar bermasalah dengan library PHP, ribet bgt benerin nya, ketika package yg error karena OS library jg terupgrade dan terjadi error.

    Sory, tapi saya gak ngerti maksudnya gan.

  16. Laravel memang mantap, tapi untuk yang udah ngerti dan ada waktu utk belajar bahasa baru. Zaman sekarang yg dibutuhkan itu uang, bukan hanya kepuasan, seni, atau lainnya. Semakin cepat project selesai maka semakin cepat juga menikmati hasil. Menurut pengalaman sy, CI udah ngasih saya jutaan rupiah dari project2 webapp yg sy pernah buat dan client pun jarang complain, palingan gara2 server/vps down.

    Iya. semakin hari semakin banyak bahasa baru yang bisa dipelajari. Tapi … semua kembali ke selera masing-masing, ada yang bisa belajar lagi, ada yang malas belajar lagi. Saya sendiri lagi belajar flutter untuk membuat aplikasi yang saya gabungkan dengan server codeigniter. Sementara belum ada waktu untuk memonitasi aplikasi tersebut…

  17. saya baru blajar ci atau laravel. jdi bngung.hehe

    Mau cepat bisa buat project, ya CI. Tapi kalau targetnya untuk kerja, laravel bisa jadi pilihan. Soalnya, kebanyakan perusahaan sekarang cari orang pintar Laravel.
    (stok programmer laravel lebih dikit di Indonesia)

  18. kalo ci bgus juga untuk krja gak bg

    Bagus banget, gw sendiri udah buat banyak project dari app ini dan sampai sekarang tidak ada masalah.

    Hanya saja, kadang CI bisa lemot, apalagi kalau sudah memproses data yang besar.

    Baru-baru ini (awal maret 2020), gw (baru) sedang mempelajari reactjs untuk meningkatkan performa dan pengalaman menggunakan UI yang saya buat dengan CI biar bagus lagi.

  19. alasan laravel d bnding ci apa ya bg..

    Laravel lebih ready-to-scale artinya, kalau project Anda bertambah besar, maka lebih mudah untuk menambah team yang bekerja dan fitur-fitur baru (semuanya sudah ready).

    Sedangkan codeigniter, masih ada banyak hal yang belum termasuk “up-to-date” terutama pada fitur-fitur baru php 7.+. CMIIW

    Hanya saja di Indonesia, masih codeigniter yang merajai pasar lowongan kerja sehingga lebih mudah mencari ahli codeigniter daripada laravel.

  20. Saya ga tau kenapa tapi ketika programmer pake Laravel nyelesain bug lebih lama dari pada pake CI…jadi akhirnya semua programmer saya saya larang pake laravel. Jadi alasan perusahaan saya ga pake laravel bukan karena tidak hebat atau apapun itu, saya hanya berfikir kearah bisnis yaitu bug harus diselesaikan secepat mungkin sebelum kena finalty.

    Benar sekali. Walaupun sekarang bisa menggunakan chatGPT untuk membantu menyelesaikan Bug, tetap saja lebih enak kalau penyelesaian-nya bisa lebih cepat. Btw, CI sudah ada versi 4, dan juga versi 3-nya ternyata mendapat update terus. So, masih worth it banget di pake..

Tinggalkan Balasan